Rabu, 12 Mei 2010





Ikan Arwana
________________________________________

Arwana (Scleropages formosus) dikenal dengan berbagai nama lokal seperti : Ikan Naga, Barramundi, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkeleso, Aruwana / Arowana, termasuk dalam kelompok ikan primitif yang berevolusi lebih dari 10 juta tahun.

Fosil ikan ini ditemukan diberbagai tempat dan diduga berumur antara 10-60 juta tahun (tergantung pada spesies dan tempatnya). Arwana digolongkan dalam famili Osteoglosidae, memiliki karakteristik badan memanjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan.

Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Ada empat variasi warna yaitu Arwana hijau ditemukan di Vietnam, Birma, Thailand, dan Malaysia, warna emas dengan ekor merah ditemukan di Indonesia, dan warna emas ditemukan di Malaysia. Di Kalimantan Barat ditemukan arwana berwarna merah, sedangkan di Sumatera Selatan berwarna hijau putih.

Habitat ikan ini pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan seperti pohon engkana, putat, rasau, dan entangis. dimana pepohonan tersebut memiliki akar di dasar sungai dengan batang pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.

Di Kalimantan Barat, ikan ini banyak dijumpai di Kabupaten Kapuas Hulu Kecamatan Slimbau, di daerah banjiran yang banyak hutan rawang dan dasar tanahnya berkapur. Sedangkan di Sumatera Selatan ditemukan di daerah rawa banjiran yang dasar tanahnya bergambut.








Profil Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

Logo Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas Hulu adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Putusibau. Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu di sebelah utara berbatasan dengan Sarawak (Malaysia Timur), sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur, sebelah barat berbatasan Kabupaten Sintang sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sintang. Kabupaten ... Selengkapnya »
Peta Potensi

Kerupuk basah
________________________________________


Jika anda mempunyai kesempatan berkunjung ke daerah hulu Kalbar seperti kabupaten Sintang dan kabupaten Kapuas Hulu jangan sampai melewatkan jajanan unik yang satu ini. KERUPUK BASA
Mungkin jenis makanan ini sangat asing di dengar di telinga kita, membuat orang yang mendengarnya timbul rasa penasaran untuk melihat bentuk nya dan juga untuk mencicipnya . Karena pada umumnya kerupuk jika terkena air tentu tidak garing dan rasanya jadi kurang enak.
Namun kerupuk basa yang satu ini memang justru sengaja dibuat basah, tetapi bukan berarti berair dan juga bukan kering seperti kerupuk yang digoreng.

Tetapi makanan khas dari daerah hulu kalbar ini dimasak dengan cara direbus kemudian dikukus. Saat menyantapnya bisa di temani saos cabe atau bumbu kacang.
Kerupuk basah atau sering di sebut dengan temet oleh orang putussibau, berasal dari embalau salah satu kecamatan di kabupaten kapuas hulu di daerah selatan kalimantan Barat
Kerupuk basah ini, sudah dikenal masyarakat setempat secara turun temurun. Terutama masyarakat di daerah hulu Kalbar sepanjang pesisir sungai. Disamping itu karena bahan untuk membuatnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Kurang lebih setengah jam sampai satu jam. Sementara itu bahan yang dibutuhkan juga terbilang mudah didapat. Seperti ikan, tepung kanji, air, serta bumbu seperti garam dan penyedap rasa.

Tidak semua ikan bisa dijadikan kerupuk basa. Umumnya ikan yang bisa dijadikan kerupuk basa adalah ikan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi seperti ikan belida, Prosesnya sebagai berikut:
Pertama-tama ikan dibersihkan, dilepaskan dari tulang serta kulit. Jadi yang tertinggal bagian dagingnya saja. Setelah bersih, daging ikan tersebut digiling bisa menggunakan mesin penggiling rempah. Proses penggilingan harus benar-benar halus sehingga biasanya perlu dua sampai tiga kali pengulangan. Setelah dirasakan cukup halus, dicampur dengan kanji. Adapun perbandingannya bisa 3:1 tergantung wadah yang kita gunakan. Selanjutnya adonan tersebut diaduk-aduk sampai rata sambil menambahkan air secukupnya. Bila sudah terasa kenyal baru bisa menambahkan bumbu seperti garam, bawang merah dan bawang putih serta penyedap rasa secukupnya sesuai dengan selera.




Jika adonan kerupuk basa sudah siap. Maka proses selanjutnya adalah menggilingnya membentuk batangan. Biasanya supaya lebih mudah saat menggiling adonan tersebut, kita bisa menaburkan sedikit tepung kanji di papan yang digunakan saat menggiling. Panjang dan besar gulungan tergantung selera.


Setelah semua sudah siap. Baru proses pemasakan yang menggunakan air yang sudah mendidih. Masukkan satu persatu, kira-kira 20 sampai 30 menit baru bisa diangkat atau bisa dilihat ciri-ciri fisik seperti sudah mengembang. Selanjutnya tiriskan. Setelah kering baru dilumuri tepung kanji lagi. Hal ini dimaksudkan agar kerupuk basa ini bisa tahan lama disimpan dan mencegah timbulnya jamur.

Jadi jangan khawatir untuk membawanya sebagai buah tangan. Jika anda membelinya sesampainya dirumah, harus dibersihkan dahulu tepung kanji yang melekat dengan menggunakan air. Setelah itu baru di kukus. Selanjutnya kerupuk basa siap disantap baik untuk hidangan menjadi lauk pauk maupun dimakan sebagai cemilan sehari-hari. Disamping itu kerupuk basa ini juga baik dikonsumsi berhubung bahan dasarnya ikan tentu saja kerupuk basa ini kaya akan protein.